Minggu, 04 Desember 2016
Download Film The Firm 2009 Subtitle Indonesia
The Firm
Bintang: Gary Oldman, Lesley Manville, dan Philip Davis
Gary Oldman membintangi film tahun 1988 ini yang bertutur tentang kehidupan suporter fanatik sepak bola Inggris, hooligans. Film ini kemudian mengilhami film-film tentang hooligans lainnya, seperti The Football Factory dan Green Street Hooligans.
Film ini bercerita tentang kegiatan West Ham’s Inter City Firm serta tindakan kasar mereka selama tahun 1970-an dan 1980-an. Clive Bissel adalah seorang lelaki tua yang hidup dalam dua lingkungan, keluarga yang manis dan para suporter fanatik sepak bola. Sepanjang film, Bssel mencoba untuk mengombinasikan dua kehidupan utamanya itu, tetapi tidak berhasil. Lebih dari 20 tahun sejak dirilis, The Firm masih didapuk sebagai film tentang hooligans yang paling menentukan.
(casual 80's, ultras, hooligan)
Download film nya disini https://drive.google.com/open?id=0B1441szDRrHSWkItT2dXaXdEbGM
Jumat, 04 November 2016
MAKALAH Contraceptive Technology Update (CTU)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Teknologi
Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology Update (CTU) merupakan
suatu upaya untuk pemutakhiran informasi dan teknologi kontrasepsi. Penggunaan
istilah teknologi terkini, tidaklah indentik dengan penggunaan peralatan
canggih dan piranti yang mahal. Istilah ini diartikan sebagai teknologi tepat
guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumber daya terbatas,
dilaksanakan oleh petugas yang kompeten, dan memberi manfaat maksimal bagi
masyarakat atau keluarga yang membutuhkan pelayanan kontrasepsi berkualitas.
Pemahaman tentang teknologi terkini, juga diharapkan dapat
mengurangi/menghilangkan masalah barier medik diantara petugas klinik yang
sebelumnya menjadi penghambat akses bagi keluarga yang membutuhkan pelayanan
KB. Bagaimanapun juga, pemberi pelayanan KB tentunya memerlukan penyegaran
pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi
kontrasepsi maupun perkembangan ilmu terbaru untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan KB bagi masyarakat. Menindaklanjuti hal tersebut, dirancang suatu
kegiatan untuk menyiapkan petugas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan KB
efektif dan berkualitas. Belum lama ini, tepatnya tanggal 07 Maret 2011 telah
dimulai kegiatan Pelatihan Kompetensi Pemasangan IUD dan Implant Bagi Bidan dan
Dokter Tingkat Kabupaten Brebes yang dibuka oleh Kepala BKBPP Emastoni Ezam,
SH, MH. Kegiatan yang dihelat dengan kerjasama antara BKBPP, IBI, IDI, dan
P2KP-KR Kabupaten Brebes ini melatih para bidan dan dokter se-Kabupaten Brebes.
Sebagian besar peserta adalah para bidan desa, bidan puskesmas, dan bidan DKK
yang berada di bawah naungan IBI.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa sebagian besar pemberi pelayanan KB adalah para bidan. Program
KB di Indonesia tidak akan berhasil tanpa hadirnya bidan. Bidan merupakan ujung
tombak penyedia layanan KB. Hal senada tercantum dalam Kepmenkes No.
1464/Menkes/PER/X/2010 yang menyatakan bahwa bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu,
pelayanan kesehatan anak, pelayanan KB, dan pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan. Para anggota IBI diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan
kualitas pelayanan kesehatan reproduksi terstandar. Standarisasi pelayanan KB
telah ada dalam kebijakan Depkes RI yang meliputi keahlian, kompetensi,
peralatan, sarana, prasarana, dan manajemen klinik. Oleh karenanya, melalui
pelatihan ini diharapkan kualitas pelayanan KB akan semakin meningkat sesuai
dengan standar sehingga dapat memuaskan klien/akseptor KB, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan jumlah akseptor KB.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan
masalah dari latar belakang tersebut yaitunya apa saja Teknologi Kontrasepsi
Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology Update (CTU) yang ada saat ini?
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan
penuliosan dari rumusan masalah diatas yaitu untuk mengetahui apa saja
Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology Update (CTU)
yang ada saat ini
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Institusi
Makalah ini dapat
dijadikan sebagai referensi dalam pekerjaan yang saya jalani dan dapat dijadikan sebagai buku sumber untuk
kepustakaan institusi.
2. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pelayanan kebidanan yang
diberikan serta dapat mengaplikasikannya di pekerjaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat Kontrasepsi Terbaru
Penemuan terkini Alat Kontrasepsi perkembangan teknologi memang terus
berkembang dan tidak terkecuali dengan alat kontrasepsi beberapa penemuan
terkini alat kontrasepsi diantaranya :
1.
IUD ( INTRA UTERINE DEVICE )
1. Definisi IUD
Intra Uterine Device (IUD) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam
rahim) merupakan alkon (alat kontrasepsi) yang dimasukkan kedalam rahim seorang
wanita. Alat kecil ini berbentuk-T terbuat dari plastik dengan bagian bawahnya
terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik. Sesuai dengan namanya IUD
dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Pemasangan bisa dengan
rawat jalan dan biasanya akan tetap terus berada dalam rahim sampai dikeluarkan
lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan sel telur dengan cara merubah
lapisan dalam rahim menjadi sulit ditempuh oleh sperma.
2. Macam-macam IUD
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus
ini mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik (Imbarwati,
2009).
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan
ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama
dengan lilitan tembaga halus pada IUD Copper-T (Imbarwati, 2009).
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas
ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis
ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini (Imbarwati, 2009).
IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral
atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya
Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian
atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang hitam),
tipe C berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D berukuran 30 mm dan tebal
(benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan
dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi perforasi, jarang menyebabkan
luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastic (Imbarwati, 2009).
IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastic yang dikelilingi
oleh silinder pelepas hormon Levonolgestrel (hormon progesterone) sehingga IUD
ini dapat dipakai oleh ibu menyusui karena tidak menghambat asi.
Spiral bisa bertahan dalam rahim dan menghambat pembuahan
sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan
spiral yang paling umum digunakan adalah plastic atau plastic bercampur
tembaga. Terdapat dua jenis IUD yaitu IUD dengan tembaga dan IUD dengan hormon
(dikenal dengan IUS = Intrauterine System). IUD tembaga (copper) melepaskan
partikel tembaga untuk mencegah kehamilan sedangkan IUS melepaskan hormon
progestin (Kusmarjadi, 2010).
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat (ILUNI FKUI, 2010).
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat (ILUNI FKUI, 2010).
3. Mekanisme kerja
IUD
IUD akan mencegah pelepasan sel telur sehingga tidak akan
terjadi pembuahan. Selain itu, mengurangi mobilitas sperma agar tidak dapat
membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada
dinding rahim.
–
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
– IUD
bekerja mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit
masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
4. Keuntungan IUD
- Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)
- Dapat efektif segera setelah pemasangan
- Metode jangka panjang (IUD Copper T 380 A bekerja hingga 10 tahun, dan IUD Mirena 1 tahun)
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap resiko kehamilan.
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi. Aman untuk ibu menyusui karena tidak mengganggu kualitas dan kuantitas asi.
- Dapat dibuka kapan saja (oleh dokter)
- Dapat digunakan sampai menopause
- Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
- Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik)
- Setelah IUD dikeluarkan biasa langsung subur.
5. Kerugian IUD
- Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada infeksi menular
- Efek samping umum terjadi perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit
- Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
- Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas
- Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
- Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas (Muhammad, 2008).
- Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)
- Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu (Imbarwati, 2009).
- Sedangkan efeknya antara lain rasa kram dan sakit pinggang sesaat sampai beberapa jam setelah pemasangan. Beberapa wanita mengalami perdarahan ringan dan nyeri sampai beberapa minggu setelah pemasangan. Kadang haid bisa banyak pada IUD tembaga (Kusmarjadi, 2010).
- Spiral
tidak melindungi dari berbagai penyakit yang menular melalui hubungan
seksual, termasuk HIV/AIDS. Bukan hanya itu saja, spiral akan memperparah
penyakit Anda, menyebabkan komplikasi-komplikasi serius, seperti radang
mulut rahim yang bisa membuat Anda kehilangan kesuburan (mandul) (Zahra,
2008).
Penggunaan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
– Setiap waktu dalam siklus
haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.\
– Hari pertama sampai ke-7
siklus haid.
– Segera setelah
melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pascapersalinan;
setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi (MAL).
– Setelah terjadinya keguguran
(segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala infeksi.
– Selama 1 sampai 5 hari
setelah sanggama yang tidak dilindungi (Imbarwati, 2009).
- Kelemahan dari penggunaan IUD adalah perlunya kontrol kembali untuk memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu. Waktu kontrol IUD yang harus diperhatikan adalah :
a.
1 bulan pasca pemasangan
b. 3 bulan kemudian
c. setiap 6 bulan berikutnya
d. bila terlambat haid 1 minggu
e. perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya (Imbarwati, 2009).
b. 3 bulan kemudian
c. setiap 6 bulan berikutnya
d. bila terlambat haid 1 minggu
e. perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya (Imbarwati, 2009).
Setelah pemasangan beberapa ibu mungkin mengeluh merasa
nyeri dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bias
berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tetapi setelah 3 bulan, keluhan
akan hilang dengan sendirinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih
berlanjut dianjurkan untuk memeriksanya kedokter.
Pada saat pemasangan sebaiknya ibu tidak terlalu tegang,
karena ini juga biasa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera
ke klinik jika :
- Mengalami keterlambatan haid yang disertai dengan tanda-tanda kehamilan : mual, pusing dan muntah-muntah.
- Terjadi perdarahan yang lebih banyak dari haid biasa.
- Terdapat tanda-tanda infeksi missal ; keputihan, suhu badan meningkat, menggigil atau ibu merasa tidak sehat.
- Sakit, misal diperut, pada saat melakukan senggama.
Segeralah kedokter jika terjadi gejala-gejala diatas !
6. Efek samping
Seminggu pertama, mungkin ada pendarahan
kecil. Ada perempuan-perempuan pemakai spiral yang mengalami perubahan haid,
menjadi lebih lama, bahkan lebih menyakitkan. Tetapi biasanya semua gejala ini
akan lenyap dengan sendirinya sesudah 3 bulan (Zahra, 2008).
Perdarahan dan kram selama minggu-minggu pertama setelah
pemasangan. Kadang-kadang ditemukan keputihan yang bertambah banyak. Disamping
itu pada saat berhubungan (senggama) terjadi expulsi (IUD bergeser dari posisi)
sebagian atau seluruhnya. Pemasangan IUD mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman
dan dihubungkan dengan resiko infeksi rahim (Kusumaningrum, 2009).
Masalah kesehatan yang paling berbahaya akibat pemakaian
spiral adalah terjadinya radang mulut rahim. Kebanyakan ini terjadi pada masa 3
bulan pertama, tetapi umumnya bukan akibat spiral itu sendiri. Pada
penderitanya sudah terkena infeksi ketika spiral dipasang. Inilah sebabnya Anda
harus memeriksakan kondisi seputar vagina dan rahim sebelum memasang spiral,
sehingga jika ada tanda-tanda infeksi pemasangan spiral bisa dibatalkan.
7. Indikasi IUD
Wanita yang diperkenankan menggunakan kontrasepsi IUD adalah
:
- Usia reproduktif
- Keadaan nulipara (yang belum mempunyai anak)
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
- Menyusui
- Tidak menghendaki metode kontrasepsi hormonal.
- Tidak menyukai mengingat-ingat untuk minum pil setiap hari.
- Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
8. Kontraindikasi IUD
- Kemungkinan hamil
- Baru saja melahirkan (2-28 hari pasca melahirkan), pemasangan IUD hanya boleh dilakukan sebelum 48 jam dan setelah 4 minggu pasca persalinan
- Memiliki resiko IMS(termasuk HIV). Yang beresiko terinfeksi IMS/HIV yaitu :
- Yang mempunyai pasangan lebih dari 1, dan saat melakukan senggama tidak menggunakan kondom
- Yang memiliki pasangan dengan HIV/IMS dan tidak mamakai kondom saat bersenggama
- Memakai jarum suntik bersama pada IMS
- Pernah menderita radang rongga panggul.
- Penderita perdarahan pervaginam yang abnormal.
- Riwayat kehamilan ektopik.
9. Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
- 2-4 hari setelah melahirkan
- 40 hari setelah melahirkan
- Setelah terjadinya keguguran
- Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
- Menggantikan metode KB lainnya.
10. Prosedur kerja pemasangan IUD
- Petugas harus siap ditempat.
- Harus ada permintaan dan persetujuan dari calon peserta.
- Ruang pemeriksaan yang tertutup, bersih, dan cukup ventilasi.
- Alat-alat yang tersedia :
– Bed
–
Timbangan berat badan
–
Tensimeter dan stetoskop
– Set
IUD steril
–
Bengkok
–
Lampu
–
Kartu KB, buku administrasi dan registrasi KB
– Meja
dengan duk steril
–
Speculum
–
Sonde rahim
– Lidi
kapas dan kapas first aid secukupnya
–
Busi/ dilator hegar
–
Kogel tang
–
Pinset dan gunting
Langkah-langkah :
- Memberi penjelasan kepada calon peserta mengenai
keuntungan,
efek samping dan cara menanggulangi efek samping. - Melaksanakan anamnese umum.
- Melaksanakan pemeriksaan umum meliputi timbang badan,
mengukur tensimeter. - Mempersilakan calon peserta untuk mengosongkan kandung
kemih. - Siapkan alat-alat yang diperlukan.
- Mempersilakan calon peserta untuk berbaring di bed dengan posisi Lithotomi.
- Petugas cuci tangan, pakai sarung tangan kanan dan kiri
- Bersihkan vagina dengan kapas first aid
- Melaksanakan pemeriksaan dalam untuk menentukan keadaan
posisi uterus. - Pasang speculum
- Gunakan kogel tang untuk menjepit cervix.
- Masukkan sonde dalam rahim untuk menentukan ukuran,
posisi
dan bentuk rahim. - Inserter yang telah berisi AKDR dimasukkan
perlahan-lahan ke
dalam rongga rahim, kemudian plugger di dorong sehingga AKDR
masuk ke dalam inserter dikeluarkan. - Gunting AKDR sehingga panjang benang ± 5 cm
- Speculum dilepas dan benang AKDR di dorong ke samping
mulut rahim. - Peserta dirapikan dan dipersilakan berbaring ± 5 menit
- Alat-alat dibersihkan
- Petugas cuci tangan
- Memberi penjelasan kepada peserta gejala-gejala yang mungkin terjadi / dialami setelah pemasangan AKDR dan kapan harus control.
Catatan :
– Bila
pada waktu pamasangan terasa ada obstruksi, jangan dipaksa (hentikan)
konsultasi dengan dokter.
– Bila
sonde masuk ke dalam uterus dan bila fundus uteri tidak terasa, kemungkinan
terjadi perforasi, keluarkan sonde, dan konsultasikan ke dokter.
–
Keluarkan sonde dan lihat batas cairan lendir atau darah, ini adalah panjang
rongga uterus. Ukuran normal 6 – 7 cm.
– Bila
ukuran uterus kurang dari 5 cm atau lebih dari 9 cm jangan dipasang (Imbarwati,
2009).
11. Prosedur Pencabutan IUD
Tujuan umum :
Agar pasien yang akan melepas AKDR mendapat pelayanan yang
cepat, puas, dan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan khusus :
Tujuan khusus :
Mempersiapkan ibu agar cepat mengenal efek samping
dilepaskan AKDR.
- Petugas harus siap tempat
- Harus ada permintaan dan persetujuan dari calon peserta
- Ruang pemeriksaan tertutup, bersih dan cukup ventilasi
- Alat :
a. Meja dengan alas duk steril.
b. Sarung tangan kanan dan kiri
c. Lidi kapas, kapas first aid secukupnya.
d. Cocor bebek / speculum
e. Tampon tang.
f. Tutup duk steril
g. Bengkok
h. Lampu
i. Timbangan berat badan
j. Tensimeter dan
k. Stetoskop - Langkah-langkah :
–
Memberi penjelasan kepada calon peserta mengenai keuntungan, efek samping dan
cara menanggulangi efek samping
–
Melaksanakan anamnese umum.
–
Melaksanakan pemeriksaan umum meliputi timbang badan, mengukur tensimeter.
–
Siapkan alat-alat yang diperlukan.
–
Mempersilakan calon peserta untuk berbaring di bed dengan posisi Lithomi.
–
Bersihkan vagina dengan Lysol
–
Melaksanakan pemeriksaan dalam untuk menentukan keadaan dan posisi uterus.
–
Pasang speculum.
–
Mencari benang IUD kemudian dilepas dengan tampon tang
–
Setelah IUD berhasil dilepas, alat-alat dibereskan.
–
Pasien dirapikan kembali
–
Memberi penjelasan kepada peserta gejala-gejala yang mungkin
terjadi / dialami setelah AKDR dilepas dan kapan harus kontrol.
terjadi / dialami setelah AKDR dilepas dan kapan harus kontrol.
2. PIL KB

Pil kontrasepsi
(biasa disebut pil KB) adalah pil yang dikonsumsi harian yang mengandung hormon
untuk mengubah cara kerja tubuh dan mencegah kehamilan. Hormon adalah substansi
kimia yang mengontrol dan memfungsikan organ tubuh. Dalam kasus ini, pil hormon
ini mengontrol ovarium dan uterus.
Apa saja jenis-jenis pil KB yang tersedia?
Kebanyakan pil KB
adalah ‘pil kombinasi’ yang mengandung kombinasi dari hormon estrogen dan
progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur selama siklus bulanan).
Seorang wanita tidak dapat hamil jika ia tidak berovulasi karena tidak ada sel
telur yang dapat dibuahi. Pil ini juga berfungsi dengan menebalkan lendir dan
sekitar serviks, yang semakin mempersulit sperma untuk memasuki uterus dan
mencapai sel telur yang sudah dilepas. Hormon di dalam pil ini terkadang juga
dapat berdampak pada uterus, mempersulit sel telur untuk menempel pada dinding
uterus.
Kebanyakan pil KB
terdiri dari paket 21 hari atau 28 hari. Satu pil hormon dikonsumsi setiap
harinya pada saat yang sama dalam 21 hari. Tergantung pada paket Anda, Anda
dapat berhenti mengkonsumsi pil kontrasepsi untuk 7 hari (untuk paket 21 hari)
atau Anda dapat menkonsumsi pil yang tidak mengandung hormon selama 7 hari
(untuk paket 28 hari). Seorang wanita mengalami menstruasinya ketika berhenti
mengonsumsi pil yang mengandung hormon. Beberapa wanita memilih paket 28
hari karena itu membantu mereka untuk tetap berada pada kebiasaan mengkonsumsi
pil setiap harinya.
Ada pula tipe
kombinasi pil yang menurunkan frekuensi menstruasi dengan memberikan pil hormon
selama 12 minggu dan pil penawarnya selama 7 hari. Pil ini menurunkan frekuensi
menstruasi menjadi satu kali setiap tiga bulan.
Jenis lain dari pil
yang dapat mengubah frekuensi menstruasi adalah pil progesteron dosis rendah,
terkadang disebut “pil mini”. Tipe pil kontrasepsi ini berbeda dari pil lain
yang hanya mengandung hormon progesteron atau yang mengandung kombinasi antara
estrogen dan progesteron. Pil ini bekerja dengan mengubah lendir serviks dan
dinding uterus, dan terkadang dengan mempengaruhi ovulasi. Namun, pil mini ini
bisa jadi kurang efektif dalam mencegah kehamilan dibanding pil kombinasi.
Pil mini juga
dikonsumsi setiap hari tanpa jeda. Seorang wanita yang mengonsumsi pil mini
mungkin saja tidak mengalami menstruasi sama sekali atau tetap menstruasi tapi
tidak teratur. Pil mini juga harus dikonsumsi pada saat yang sama setiap
harinya, tanpa melewatkan dosis.
Bagaimana cara menggunakan pil KB?
Pil KB jenis apapun
dapat bekerja dengan baik jika diminum setiap harinya pada jam yang
sama, terlepas dari kapan pun seorang wanita ingin berhubungan seks. Hal ini
terutama berlaku untuk pil progesteron.
Untuk 7 hari pertama
konsumsi pil, seorang wanita masih harus menggunakan tambahan alat kontrasepsi
seperti kondom, untuk mencegah kehamilan. Setelah 7 hari, pil dapat bekerja
sendiri untuk mencegah kehamilan. Tetapi Anda perlu tetap menggunakan kondom
untuk mencegah penularan penyakit seksual.
Jika konsumsi pil
terlewat atau terlupakan, Anda tidak akan terlindung dari kehamilan dan akan
diperlukan cadangan kontrasepsi, seperti kondom. Atau Anda harus berhenti
melakukan seks untuk sementara. Jangan mengonsumsi pil milik teman atau
kerabat.
Seberapa efektifkah pil KB?
Dalam setahun,
sekitar 8 dari 100 pasangan yang bergantung pada pil KB untuk mencegah
kehamilan dapat mengalami kehamilan yang tidak disengaja. Tentu saja hal ini
relatif dan tergantung pada apakah Anda mengonsumsi pilnya setiap hari atau
tidak. Pil ini merupakan alat kontrasepsi, tetapi melewatkannya untuk 1 hari
saja dapat meningkatkan risiko kehamilan.
Secara umum,
seberapa baik kerja dari pil KB bergantung pada banyak faktor. Hal ini termasuk
apakah seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani
pengobatan lain, atau sedang mengkonsumsi suplemen herbal yang dapat
mengintervensi kinerja pil kontrasepsi. Sebagai contoh, antibiotik atau herbal
seperti St. John’s Wort dapat mengintervensi kinerja dan efektivitas pil.
Seberapa baik metode kontrasepsi juga bergantung pada apakah metode yang
dipilih sudah cukup nyaman dan apakah seseorang ingat untuk memakainya secara
benar setiap saat.
Apakah pil KB melindungi dari penyakit menular seksual?
Pil KB tidak
melindungi Anda dari penyakit kelamin. Pasangan yang berhubungan seks harus
selalu menggunakan kondom bersamaan dengan pil KB untuk mencegah penularan
penyakit menular seksual. Abstinence (tidak berhubungan seks) adalah
satu-satunya metode yang selalu dapat mencegah kehamilan dan penularan penyakit
menular seksual.
Apa efek samping pil KB yang mungkin terjadi?
Pil KB adalah aman
dan merupakan metode yang efektif dalam mencegah kehamilan. Kebanyakan wanita
muda yang mengonsumsi pil KB jarang sekali menunjukkan efek samping. Adapun
beberapa efek yang dapat dialami oleh pada wanita yang mengonsumsi pil KB
adalah:
- Jadwal menstruasi yang tidak teratur
- Mual, pusing, sakit kepala, dan payudara nyeri
- Perubahan mood
- Gumpalan darah (jarang terjadi pada wanita di bawah 35 tahun yang tidak merokok)
Beberapa efek
samping ini meningkat selama 3 bulan pertama konsumsi pil KB. Ketika seorang
wanita mengalami efek samping, dokter biasanya akan menyarankan pil dengan
merek lain.
Pil ini juga
memiliki efek samping yang kebanyakan wanita menyukainya, yaitu biasanya
membuat menstruasi lebih sedikit, mengurangi kram perut saat haid, dan biasanya
disarankan untuk wanita yang mengalami masalah menstruasi. Mengonsumsi pil KB
biasanya menimbulkan jerawat, dan beberapa dokter akan menginformasikan hal
ini. Pil kontrasepsi juga terbukti melindungi kita dari beberapa hal seperti
penyakit payudara, anemia, kista ovarium, dan kanker ovarium dan endometrial.
Siapa yang bisa menggunakan pil KB?
Wanita muda yang
bisa selalu ingat untuk mengonsumsi pil setiap hari dan menginginkan proteksi
sempurna dari kehamilan dapat menggunakan pil kontrasepsi.
Tidak semua wanita
dapat menggunakan pil. Dalam beberapa kasus medis, ada kondisi yang dapat
membuat pil menjadi tidak efektif atau lebih berisiko. Sebagai contoh, pil ini
tidak direkomendasikan untuk wanita yang mengalami gumpalan darah, beberapa
jenis kanker, atau beberapa tipe dari sakit kepala sebelah (migrain).
Pil ini disarankan untuk wanita yang mengalami ketidakteraturan dalam
menstruasi.
Siapapun yang merasa
hamil harus berkonsultasi pada dokter sebelum menggunakan pil KB. Wanita yang
merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pil kontrasepsi dapat
berkonsultasi dengan dokter atau praktisi kesehatan.
Bagaimana cara mendapatkan pil KB?
Dokter atau suster
akan menyarankan pil KB yang tepat untuk Anda. Mereka akan menanyakan tentang
kesehatan Anda, sejarah kesehatan keluarga Anda, dan melakukan tes fisik secara
lengkap, yang mungkin dapat termasuk tes pelvis. Jika dokter atau suster
menyarankan pil tersebut, mereka harus menjelaskan kapan Anda harus mulai
mengonsumsi pil KB dan apa yang harus dilakukan jika pil tersebut terlewat.
Mereka biasanya akan
menyuruh Anda untuk kembali dalam beberapa bulan untuk mengecek tekanan darah
dan melihat apakah Anda mengalami masalah.
3. IMPLAN


Alat kontrasepsi implan adalah salah satu metode kontrasepsi dengan memasukkan
kapsul silastic silikon (polidemetsilixane) di bawah kulit bagian lengan kiri
atas namun jika pemakai kidal, pada lengan kanan. Hal ini agar tidak mengganggu
kegiatan sehari-hari. Atau dengan kata lain disusukkan. Mengandung hormon
progesteron dengan masa kerja panjang dan dosis rendah. Alat kontrasepsi ini
diperuntukkan bagi wanita. Pemasangan harus dilakukan oleh dokter atau bidan
yang terlatih pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan. Kontrol dilakukan
seminggu setelah pemasangan implan, selanjutnya setahun sekali.
Hormon progesteron yang dilepaskan oleh alat kontrasepsi
implan akan mencegah proses pembentukan endometrium dengan cara merubah lendir
serviks menjadi lebih kental sehingga pembuahan akan mengalami gangguan.
Disamping itu, juga mengurangi transportasi sperma dan menekan ovulasi.
Keuntungan utama kontrasepsi (KB)
implan adalah:
- dapat bekerja sampai 3 tahun
- implan tidak menginterpusi hubungan seks (jadi cairan sperma dapat dikeluarkan di dalam vagina)
- merupakan pilihan yang tidak menggunakan basis estrogen
- tidak perlu mengingat minum obat KB setiap hari
- implan aman digunakan ketika menyusui
- kesuburan dapat kembali normal sesegera mungkin setelah implan dicabut
- menawarkan proteksi melawan radang panggul juga terhadap kanker kandungan
- implan dapat mengurangi periode yang berat atau periode yang nyeri setelah penggunaan selama setahun
- setelah implan dimasukkan, Anda dapat beraktivitas dengan normal
Berikut kekurangan KB implan:
- sekitar 20% wanita yang menggunakan implan tidak mengalami menstruasi
- sekitar 50% mengalami menstruasi yang jarang atau berkepanjangan
- terdapat efek samping seperti: nyeri kepala, jerawat, mual, perubahan mood
- beberapa obat mengurangi efektivitas KB implan: obat HIV, epilepsi, obat komplementari, antibiotik rifabutin dan rifampisin
4.
SUNTIK

Suntik KB
adalah salah satu metode kontrasepsi yang biasa digunakan untuk menunda
kehamilan. Namun seperti metode kontrasepsi lainnya, suntik KB memiliki
beberapa kekurangan dan tidak disarankan bagi wanita yang memiliki kondisi
kesehatan tertentu.
Suntik KB adalah
kontrasepsi hormonal yang disuntikkan pada bagian tertentu tubuh seperti lengan
atas, paha, atau bokong. Setelah disuntikkan, kadar hormon akan meningkat dan
kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya.
Di Indonesia,
berdasarkan jangka waktu, terdapat dua jenis suntik KB yang paling umum
digunakan, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Suntikan KB 3 bulan
mengandung hormon progestin, sementara suntikan KB 1 bulan mengandung kombinasi
hormon progestin dan hormon estrogen, dengan kadar progestin yang lebih rendah.
Suntik KB 1 Bulan
Sesuai
namanya, KB ini disuntikkan tiap 30 hari sekali. Suntik KB ini bekerja dengan
menghentikan pelepasan sel-sel telur dari rahim dan juga membuat cairan vagina
menebal sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Selain itu suntikan
ini juga mempertipis dinding rahim sehingga mempersulit implantasi sel telur.
Jika tidak terlambat diberikan, suntikan KB bulanan ini efektif menunda
kehamilan hingga 99%.
Kelebihan
suntik KB 1 bulan:
- Risiko gangguan menstruasi lebih kecil dibanding suntikan 3 bulan.
- Aman digunakan wanita dengan HIV/AIDS yang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
- Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari.
Kekurangan
suntik KB 1 bulan:
- Butuh waktu beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan.
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HIV sehingga penggunanya masih perlu menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Berpotensi mengakibatkan efek samping pendarahan serta menstruasi tidak lancar atau bahkan berhenti. Setelah suntikan dihentikan, menstruasi baru akan kembali normal sekitar 2 - 3 bulan kemudian. Beberapa wanita bisa mengalami sakit kepala, nyeri pada payudara, dan pertambahan berat badan.
Namun tidak semua wanita dapat menerima
suntikan tersebut. Suntik KB 1 bulan ini sebaiknya tidak diberikan pada:
- Ibu yang sedang menyusui bayi kurang dari 6 bulan.
- Wanita dengan tekanan darah tinggi.
- Perokok atau penderita migrain, terutama yang berusia 35 tahun ke atas.
- Pengidap beberapa penyakit seperti kanker payudara, gangguan hati, penyakit jantung atau pembuluh darah.
- Untuk mendapatkan hasil optimal, suntikan sebaiknya diberikan tepat waktu dan secara teratur. Jika terlambat lebih dari 7 hari dari jadwal seharusnya, maka sebaiknya gunakan kondom atau tidak berhubungan seksual hingga suntikan berikutnya.
- Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gangguan setelah suntikan KB.
Suntik KB 3 Bulan
Suntik
KB 3 bulan bisa disuntikkan ke bokong atau di lengan atas. Ada juga yang
disuntikkan ke lapisan kulit di area perut atau paha atas. Suntikan KB 3 bulan
mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progestin ke dalam pembuluh darah.
Progestin adalah
hormon yang serupa dengan progesteron, yaitu hormon yang diproduksi ovarium.
Progestin dalam suntik KB 3 bulan bekerja dengan menghentikan pelepasan sel
telur ke dalam rahim sehingga mencegah terjadinya pembuahan. Selain itu, hormon
ini juga mencegah sperma untuk mencapai sel telur dengan menebalkan cairan vagina
dan mencegah pertumbuhan janin dengan menipiskan dinding rahim.
Kelebihan
suntik KB 3 bulan :
- Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain.
- Relatif aman untuk ibu menyusui
- Bermanfaat bagi wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
- Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari.
- Tidak perlu berhitung lebih dulu saat berhubungan seksual. Bergantung jenisnya, suntikan dapat bertahan hingga 8 – 13 minggu.
- Jika ingin berhenti, tak perlu repot harus ke dokter, cukup hentikan saja pemakaiannya.
- Dapat memberikan perlindungan terhadap kanker rahim dan penyakit radang panggul.
Kekurangan
suntik KB 3 bulan:
- Dapat mendatangkan efek samping berupa sakit kepala, kenaikan berat badan, payudara nyeri, pendarahan, dan menstruasi tidak teratur. Efek ini bisa terus terasa selama jangka waktu penyuntikan berlangsung karena kandungan suntikannya akan terus berada dalam tubuh.
- Bisa memakan waktu hingga setahun setelah dihentikan jika ingin kembali subur. Hal ini membuat kontrasepsi jenis ini tidak dianjurkan untuk mereka yang ingin segera memiliki anak.
- Suntikan ini diduga dapat sedikit mengurangi kepadatan tulang, namun akan segera kembali normal apabila injeksi dihentikan.
- Kontrasepsi suntikan tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual sehingga perlu tetap menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Suntikan biasanya diberikan di salah satu
hari di masa menstruasi. Perlindungan dari kehamilan akan langsung efektif jika
suntikan diberikan pada salah satu hari selama masa 5 hari pertama periode
menstruasi. Sebaliknya, perlindungan hanya efektif setelah 7 hari jika suntikan
diberikan di luar waktu menstruasi. Suntik KB 3 bulan dapat diberikan kapan
saja setelah persalinan maupun keguguran. Namun jika Anda menyusui, sebaiknya
suntikan diberikan 6 minggu setelah persalinan.
Akan tetapi suntik
KB 3 bulan tidak tepat digunakan pada beberapa kondisi berikut:
- Wanita yang merasa dirinya sedang hamil.
- Wanita yang ingin siklus menstruasinya tetap teratur.
- Wanita yang mengalami migrain, gangguan hati, pembekuan darah, memiliki riwayat penyakit jantung, pendarahan di antara masa menstruasi, diabetes dengan komplikasi, kanker payudara, atau berisiko tinggi mengidap osteoporosis.
Kedua jenis suntik KB ini umumnya bisa didapatkan pada
dokter kandungan, dokter umum, bidan, rumah sakit, puskesmas. Jika tepat
diberikan pada orang yang tidak berisiko, kontrasepsi suntik akan berperan
besar dalam mengatur kehamilan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Teknologi
Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology Update (CTU) merupakan
suatu upaya untuk pemutakhiran informasi dan teknologi kontrasepsi. Penggunaan.
Pemahaman tentang teknologi terkini, juga diharapkan dapat
mengurangi/menghilangkan masalah barier medik diantara petugas klinik yang
sebelumnya menjadi penghambat akses bagi keluarga yang membutuhkan pelayanan
KB. Bagaimanapun juga, pemberi pelayanan KB tentunya memerlukan penyegaran
pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi
kontrasepsi maupun perkembangan ilmu terbaru untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan KB bagi masyarakat.
B.
SARAN
Semoga dengan penyusunan makalah yang kami buat
ini, dapat memberikan pedoman, inspirasi dan kreatifitas bagi teman – teman.
Dan sebuah kreatifitas yang bisa terilhami dari apa saja yang kemudian
diaplikasikan dalam proses belajar yang baik meskipun bentuk makalah ini sangat
sederhana dan masih banyak yang perlu disempurnakan karena masih ada kesalahan
– kesalahan dalam penyusunan makalah kami ini.
Saran dan kritik (masukan) sangat dibutuhkan untuk
membantu penulis dalam memperbaiki suatu rangkaian tersebut, dan itu semua
sangat berharga dalam suatu hal dan yang bersifat membangun dan upaya untuk
mewujudkan keberhasilan serta sebagai pengayaan nilai yang maksimal. Semoga
mendapat berkah dan memiliki manfaat bagi kita semua serta mudah untuk dipahami. Atas kritik dan sarannya, kami mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
NRC-POGI, 1996. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana.
www. bkkbn.go.id
www. bkkbn.go.id
http://www.alodokter.com/menimbang-kelebihan-dan-kekurangan-suntik-kb
Arjoso, S. 2005. Rencana Strategis
BKKBN. SS
Langganan:
Postingan (Atom)